Kamis, 03 Januari 2013

Demokrasi dan IPTEK



Hubungan Antara Demokrasi dengan Perkembangan IPTEK

Demokrasi dan IPTEK adalah dua unsur yang sama-sama dibutuhkan dalam mengembangkan dan memajukan suatu negara. Secara umum masyarakat telah mengenal istilah demokrasi dan IPTEK. Mereka pasti tahu arti dari masing-masing istilah tersebut, namun masalahnya adalah tidak banyak dari masyarakat yang benar-benar memahami pentingnya menjalankan demokrasi yang benar dan menggunakan IPTEK untuk mengembangkan demokrasi dalam suatu negara.
IPTEK sebagai singkatan dari Ilmu Pengetahuan  dan Teknologi adalah suatu yang sangat berkaitan dengan teknologi, definisi lebih lengkap tentang teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuh kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga menggunakan teknologi. Teknologi baru juga kerap membangkitkan gairah, dan untuk membantu kami menilai saat memobilisasi kehebatan teknologi adalah masuk akal atau diperlukan, dan ketika pelestarian hal-hal yang memerlukan hitungan membatasi jenis kekuatan teknologi yang akan mengurangi, memurahkan, atau pada akhirnya menghancurkan kita. Kemajuan IPTEK di satu sisi dapat membantu atau mempermudah kinerja manusia dalam menjalankan usaha atau kreativitas dan aktivitas. Akan tetapi di sisi lain dengan kemajuan dan perkembangan IPTEK dapat menghancurkan moral atau akhlak manusia, karena manusia tidak bisa mengambil nilai manfaat dari teknologi yang digunakan atau manusia menyalahgunakan IPTEK itu untuk kepentingan hasrat sesaat. Maka penggunaan dan pemanfaatan kemajuan teeknologi harus sesuai dengan peraturan dan nilai-nilai suatu negara sehingga penyalahgunaannya dapat dihindari.
Sedangkan demokrasi sendiri adalah sebuah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Secara bahasa arti demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan. Isitilah “demokrasi” berasal dari Yunani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-5 SM. Negara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh awal dari sebuah sistem yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern. Namun, arti dari istilah ini telah berubah sejalan dengan waktu, dan definisi modern telah berevolusi sejak abad ke-18, bersamaan dengan perkembangan sistem “demokrasi” di banyak negara. Demokrasi merupakan bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Pengertian demokrasi lainnya adalah pandangan hidup yang mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan yang sama bagi semua warga negara.
Kita melihat semakin berkualitasnya demokrasi di sebuah negara akan menjadi basis dalam menggerakkan kemajuan ekonomi, sehingga mendorong terwujudnya kesejahteraan yang berkeadilan. Melihat pentingnya peran demokrasi dalam suatu bangsa, pelaksanaan demokrasi harus sangat diperhatikan dan pengembangannya harus diprioritaskan. Sedangkan untuk meningkatkan kualitas demokrasi itu sendiri diperlukan adanya pengembangan IPTEK yang benar dan sesuai tujuan.
IPTEK sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan pembangunan demokrasi. Dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK, seharusnya demokrasi lebih mudah dijalankan. Kenyataannya, kemajuan IPTEK tidak digunakan untuk kelancaran demokrasi dan kemajuan bangsa serta kesejahteraan umat manusia. Teknologi saat ini banyak yang disalahgunakan, seperti penggunaan media informasi untuk mengakses hal-hal negatif, saling menjatuhkan antar pihak dengan menyebar luaskan isu-isu, hingga menggunakan kemajuan teknologi untuk perang. Oleh karena itu pengembangan demokrasi masih belum berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam membangun masyarakat demokratis yang berkeadaban terdapat hambatan dan juga solusi untuk mengatasi hal tersebut. Hambatan untuk membangun masyarakat demokratis yang berkeadaban terjadi karena terdapat banyak anggota masyarakat yang menyalurkan keinginanya melalui cara-cara kekerasan dan masih maraknya aksi-aksi pengarahan massa, penggunaan issu-issu agama, etnis dan budaya sebagai cara dan perilaku berpolitik. Hal tersebut mencerminkan bahwa minimnya pengetahuan masyarakat secara umum tentang nilai-nilai demokrasi, dengan minimnya pengetahuan masyarakat tesebut akan menyebabkan ketidaktahuannya akan hak dan kewajibannya sebagai seorang warga Negara. Apabila masyarakat sudah tidak mengetahui masing-masing hak dan kewajibannya tentu dengan sendirinya ia tidak mengetahui cara-cara mengemukakan pendapat atau menyalurkan aspirasi secara rasional dan beradab. Dalam hal ini, penyalagunaan makna kebebasan oleh massa yang cenderung mengarah pada tindakan anarkis dan pelanggaran HAM menambah suram masa depan demokrasi. Banyak orang pesimis terhadap prospek tumbuhnya demokrasi di Indonesia dan meragukan kebenaran harapan dan asumsi bahwa pada waktunya, demokrasi sebagai sistem pemerintahan dan sebagai sistem sosial akan dapat tumbuh dengan subur di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kita telah meghadapi keadaan serta kondisi nyata di sekitar lingkungan kita yang cenderung membuat kita merasa skeptic (ragu) tentang masa depan demokrasi di Indonesia serta kurang efektifnya sistem peradilan dan sistem keamanan selama ini menyebabkan tetap merajalelanya praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme dalam masyarakat merupakan alasan-alasan yang cukup kuat untuk meragukan masa depan demokrasi di Indonesia.
Perkembangan dan pertumbuhan demokrasi suatu negara juga sangat tergantung pada sejauh mana teknologinya maju dan berkembang dalam artian bahwa semakin teknologi suatu negara itu maju, maka makin maju pula demokrasinya. Maka sangatlah penting sekali suatu bangsa menguasai dan memajukan teknologi.
Agar teknologi dapat maju, maka harus ada prioritas-prioritas andalan. Antara lain pengembangan sumber daya manusia terbaharukan, pemerataan informasi, peningkatan hasil kerja, dan karya SDM dalam bentuk teknologi tepat guna dan produk-produk unggulan. Dengan demikian bangsa Indonesia mampu memajukan teknologinya. Lebih dari itu, Indonesia tidak hanya dikenal sebagai penikmat teknologi tapi mampu menjadi penghasil teknologi.
Volume otak manusia itu sebesar dunia ini. Kenapa? Karena manusialah yang menciptakan teknologi. Otak manusialah yang menciptakan berbagai teori hidup termasuk teori demokrasi, dan tentu saja, teori yang kita buat itu harus berpegang teguh pada Agama dan Al-Quran. Nah, kalau volume otak manusia saja sebesar dunia, bagaimana dengan volume 'otak' Tuhan? Betapa dahsyat dan luar biasanya pasti Allah SWT itu. Tidak akan ada demokrasi jika tidak ada manusia yang mengembangkannya hingga sekarang, dan juga tidak akan ada teknologi jika manusia tidak ada, jadi manusia dan teknologi berjalan secara beriringan dengan segala inovasinya.
Tidak hanya otak manusia yang diperlukan dalam pengembangan IPTEK, namun juga diperlukan akal sehat dan hati nurani sebagai suatu yang bisa mengontrol diri manusia dan membatasi dari tujuan yang negatif, sehingga manusia benar-benar siap menerima ilmu tersebut dengan otaknya. Ilmu pengetahuan dan demokrasi selalu kembar. Jika kita tidak berlatih ilmu pengetahuan yang baik, kita mungkin tidak berlatih demokrasi yang baik. Begitu juga sebaliknya. 
            Mengembangkan demokrasi dalam negeri tanpa memperhatikan dunia luar juga pasti hasilnya kurang maksimal. Pertukaran informasi antar negara dapat meningkatkan kualitas dan nilai-nilai demokrasi yang pada akhirnya dapat mendorong kemajuan sosial, politik dan ekonomi. Dalam hal ini tentu saja IPTEK berperan penting untuk menjadi penghubung antar negara-negara di dunia.

            Kesimpulannya, untuk mengembangkan demokrasi harus diiringi dengan pengembangan IPTEK yang benar dan sesuai sasaran sehingga didapatkan hasil yang maksimal.


Referensi :
·       

0 komentar:

Posting Komentar